Langsung ke konten utama

Limbah


Sebelumnya sudah dibahas mengenai faktor kerusakan lingkungan dan penyebab dari masing-masing faktor. Tentunya sedikit banyak sudah memahami akan hal tersebut. Berikutnya akan dibahas mengenai limbah. Yaitu macam, penyebab, dan cara pengolahan limbah. Sebelum memahami lebih jauh sebaiknya mengetahui apa itu limbah. Limbah adalah bahan sisa hasil produksi atau kegiatan manusia yang bersumber dari rumah tangga, industri, pertambangan dan lain sebagainya yang berupa padat, cair dan gas. Dalam hal ini akan dijelaskan 3 jenis limbah, yaitu limbah organic, limbah anorganik, dan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) :
1. Limbah organik
Limbah organik terdiri dari dua kata yaitu limbah dan organik. Yang mana limbah adalah bahan sisa hasil aktivitas makhluk hidup. Sedangkan, organik adalah bahan alami, baik itu dari makhluk hidup dan atau bumi itu sendiri. Maka, dapat disimpulkan bahwa limbah organik adalah sisa hasil produksi  atau kegiatan yang dapat diuraikkan oleh proses biologi yang berasal dari aktivitas manusia, hewan dan tumbuhan serta aktivitas bumi. Limbah ini bisa dengan mudah diuraikan melalui proses yang alami yaitu seperti pelapukan. Limbah juga dapat diuraikan oleh mikroorganisme, bakteri dan mikroba atau mudahnya disebut dengan pengurai. Limbah organik mempunyai sifat kimia yang stabil, sehingga zat yang terkandung dalam limbah organik dapat mengendap kedalam tanah, dasar sungai, serta laut yang selanjutnya dapat mempengaruhi organisme yang hidup didalam tanah, dasar sungai serta laut tersebut. Limbah organik dapat mengalami pelapukan dan terurai menjadi bahan yang lebih kecil. Dalam pengolahannya, limbah organik dibedakan menjadi 2, yaitu limbah organik basah dan limbah organik kering. Limbah dibedakan menjadi 2 karena memiliki hal yang sedikit berbeda. Meskipun nantinya keduanya akan mengalami proses yang sama yaitu pengeringan.
Berikut akan dijelaskan mengenai limbah organik basah dan limbah organik kering :
- Limbah organik basah
Limbah basah adalah limbah organik yang memiliki kandungan air lebih banyak. Bukan berarti limbah organik yang terkena banyak air. Dapat juga dikatakan seperti hal tadi namun, melihat dulu bahan dari limbah. Yang dikatakan limbah basah adalah limbah yang didalamnya mengandung kadar air yang tinggi. Limbah basah juga bersifat lunak, mudah membusuk dan bau. Seperti contoh yaitu sayur-sayuran, buah-buahan, dedaunan, nasi, serta bahan organik lainnya yang sebagian besar berasal dari tumbuhan dan belum mengalami pengolahan secara drastis. Dimaksudkan belum mengalami pengolahan secara drastis yaitu belum berubah bentuk contohnya sayuran, hanya berubah secara olahan bukan berubah kedalam bentuk yang berbeda. Pengolahan secara drastis yaitu pengolahan yang dapat merubah bentuk kedalam kondisi yang berbeda seperti serat kayu menjadi kertas. Ada beberapa cara dalam pengolahan limbah basah. Namun, akan dibahas 2 cara saja dalam pengolahan limbah basah, yaitu komposting dan biogas. Kompos sendiri merupakan hasil pelapukan dari bahan organik seperti dedaunan, rumput, dan bahan lain sejenisnya yang bersifat kering dengan proses yang dipercepat oleh bantuan manusia dengan memperbanyak zat pengurai atau bakteri mikroba. Pengomposan atau komposting menjadi salah satu alternatif dalam mengurangi volume sampah yang semakin hari jumlahnya terus bertambah. Sekaligus sebagai terobosan penggunaan pupuk organik. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses komposting adalah suhu, kelembapan, oksigen, dan keseimbangan bahan yang diuraikan dengan zat pengurainya. Adapun cara manusia untuk membantu mempercepat proses komposting adalah dengan membuat biostater yang dapat mempercepat pertumbuhan bakteri. Sehingga proses kompostingpun dapat cepat terjadi karena banyaknya bakteri yang memproses pelapukan tersebut. Sistem komposting sangat bermanfaat dan memiliki banyak keuntungan. Ambil contoh untuk bahan komposting adalah bahan sisa, cenderung ramah lingkungan, dapat menimbulkan banyak unsur hara yang baik untuk tanaman dan pembuatannya yang mudah serta banyaknya bahan yang tersedia. Namun, di era modern ini penggunaan dan penerapan komposting belum menyeluruh. Hal ini disebabkan karena kurangnya kepedulian terhadap lingkungan serta kecenderungan menggunakan produk instan dan pola pikir yang menurutnya terlalu rumit dan membuang waktu. Padahal, apabila hal ini banyak diterapkan oleh masyarakat dapat sedikit banyak mengurangi sampah atau limbah organik. Yang meskipun kenyataannya limbah organik dapat terurai dengan mudah. Tetapi dengan memanfaatkan system komposting, setidaknya dapat mendaur ulang limbah sehingga didapatkan keuntungannya. Cara kedua yaitu biogas, biogas sendiri adalah gas olahan yang berasal dari limbah organik yang dimanfaatkan sebagai bahan bakar dengan proses pengolahan yaitu fermentasi atau an aerobik. Bahan baku biogas biasanya berasal dari kotoran hewan dan atau sisa makanan. Keuntungan dari biogas adalah mampu mengurangi jumlah limbah organik, mampu menghemat energi, ramah lingkungan, bahan sisa dari proses biogas dapat dimanfaatkan untuk pupuk organik serta sebagai ladang usaha baru bagi para peternak apabila biogas ini dapat diperdagangkan dengan sedikit bantuan pemerintah dalam proses kemasan dan alternative baru dalam bahan bakar. Sayangnya, pengolahan ini tidak diterapkan secara serius. Kenyataannya di era ini masih menggunakan LPG, bensin, solar, dan minyak tanah. Yang apabila terus menerus dipergunakan akan mengalami kelangkaan dan habis. Sebab sumbernya berasal dari fosil-fosil hewan mati ratusan tahun.
- Limbah organik kering
Limbah kering adalah limbah organik yang memiliki kandungan air cukup rendah bahkan kadang tidak memiliki kandungan air. Limbah kering berbeda dengan limbah basah. Jika limbah basah dapat membusuk beda halnya dengan limbah kering yang dapat menjamur atau jamuran. Jamuran tersebut dapat terjadi apabila limbah organik kering terkontaminasi dengan suhu, kelembapan dan faktor lain yang dapat menyebabkan jamuran itu terjadi. Ambil contoh yaitu kertas, kardus, kerang, batok kelapa, kayu, kulit telur dan sebagainya. Kebanyakan dari jenis limbah organik kering dapat diolah kembali. Sebagaian besar dijadikan kerajinan sebab memiliki sifat yang tahan lama dan kuat. Serta proses yang diperlukan tidak terlalu rumit dan tidak merepotkan. Pengolahannyapun mudah dan dapat langsung dipergunakan. Di jaman dahulu, alternative ini banyak dijumpai dan dimanfaatkan dengan baik. Sebab, bahan bakunya yang mudah didapat. Dan pengolahannya secara tradisional. Namun untuk era yang lebih canggih seperti saat ini, alternative ini sulit di terapkan. Karena kebiasaan manusia yang semakin berbeda. Mereka lebih cenderung untuk membeli barang baru yang menggunakan bahan elastis. Namun perlu diantisipasi apabila bahan baku untuk kerajinan yang berasal dari limbah organik kering tersebut terkena air. Maka harus melakukan proses pengeringan terlebih dahulu agar bahan baku kembali seperti semula dan dapat digunakan. Namun ada juga hal lain yang mana bahan baku kerajinan dari limbah organik kering yang sengaja dicelupkan kedalam air untuk proses pembersihan atau bahkan proses pembentukan. Tetapi akhirnya akan sama yaitu proses pengeringan untuk hasil yang lebih baik dan mendapatkan keindahan dari  kerajinan tersebut.
Berikut akan dijelaskan penyebab – penyebab timbulnya limbah organik :
a. Aktivitas pasar
Mengapa aktivitas pasar termasuk dalam penyebab timbulnya limbah organik? Sebab, pasar sendiri sebagian besar adalah berbidang pada perdagangan bahan pangan. Bahan pangan sendiri adalah berasal dari bahan-bahan organik seperti sayuran, buah-buahan, lauk, dan makanan pokok. Terutama pasar yang beraktivitas dari dini hari hingga siang hari. Mereka cenderung berdagang untuk memenuhi kebutuhan para ibu rumah tangga dalam hal memasak. Pasar tersebut menghasilkan bahan sisa atau limbah dikarenakan bahan yang mereka perdagangkan telah rusak, kotor, bahkan terkadang jatuh terinjak serta saat pengangkutan dari mobil ke stan mereka berjualan, ada beberapa yang terjatuh dan bercerai berai. Untuk menanggulangi masalah limbah yang ditimbulkan oleh pasar, sebaiknya pemerintah membuatkan sebuah tempat khusus untuk pengolahan limbah pasar menjadi sebuah pupuk kompos. Pemerintah atau pengelola pasar dapat bekerja sama dengan para peternak agar limbah pasar yang berupa sayur, buah dan lauk dapat dijadikan makanan ternak. Sehingga pasar dan peternakan akan saling menguntungkan. Para pengguna pasar yaitu penjual dan pembeli juga diharapkan dapat menjaga kebersihan pasar. Di setiap stan penjualan hendaknya diberi minimal dua tempat sampah yaitu, untuk sampah kering dan basah. Dimana apabila disekitar stan penjual kotor mereka dapat membersihkannya saat ada waktu luang. Dan untuk para pembeli apabila hendak membuang sampah harus pada tempatnya dan harus bisa membedakan antara sampah kering dan basah. Hal ini dapat memudahkan para petugas kebersihan pasar untuk mengangkut sampah. Dan tentunya pasar akan terjaga kebersihannya.
b. Aktivitas rumah makan
Yang dimaksudkan rumah makan adalah berbagai tempat yang mengelola dan menyediakan makanan. Ambil contoh restoran, warung, depot, kantin dan lain sebagainya. Dari aktivitas rumah makan ini menimbulkan limbah organik. Baik dari sisa bahan mentah untuk diproses menjadi bahan makanan maupun sisa makanan dari para pembeli yang tidak menghabiskan makanan yang mereka santap. Yang disayangkan terkadang para pendiri rumah makan ini tidak dapat mengelolah dan mengatasi limbah organik yang dihasilkan dari usahanya. Apalagi jika rumah makan berada di sekitar sungai, limbahnya akan dibuang ke sungai. Bisa saja limbah tersebut memberi keuntungan bagi ikan dan organisme sungai. Namun apabila produksi limbah ini terus menerus dibuang ke sungai. Otomatis sungai tidak dapat menerimanya karena keseimbangan mulai tidak terjaga. Begitupun kantin yang berada di wilayah kampus. Biasanya limbah dari kantin ini di alirkan ke selokan. Pengelolahan limbah ini bisa menjadi alternative pakan ternak seperti ayam dan bebek untuk sisa makanan para pembeli. Dan sapi atau kambing untuk sisa bahan mentah sebelum di proses sontohnya kulit sayur, kulit buah dan sisa sayur yang tidak dipakai. Bisa juga dipakai untuk pupuk organik alami.
c. Aktivitas rumah tangga
Hal ini sangat nyata dan mudah kita jumpai. Bahkan hal ini yang paling berpengaruh dalam kehidupan. Karena produktifitas rumah tangga selalu mengalami peningkatan. Contoh aktifitas rumah tangga adalah pembuangan sisa masakan (limbah organik) ke dalam sungai. Jika pembuangan sisa masakan (limbah organik) ke sungai, bisa saja diuraikan oleh organisme air. Namun, jika berlebihan akan menyebabkan ketidakseimbangan. Apabila keseimbangan itu tidak terjaga maka air sungai akan keruh. Sehingga akan menghalangi masuknya cahaya ke dalam air serta akan mengurangi kadar oksigen dalam air. Maka kualitas air pun berkurang. Limbah rumah tangga juga dapat mencemari tanah apabila limbah organik rumah tangga dibiarkan begitu saja. Serta dapat juga mencemari udara apabila limbah-limbah organik di bakar. Adapun limbah organik yang berupa padatan, contohnya kertas dan kardus, baik itu kertas koras atau kertas lainnya. Limbah ini dapat di uraikan namun prosesnya yang cukup lama, membuat limbah ini cukup dianjurkan dan diminimalisir untuk penggunaannya. Adapun cara penanggulangan limbah ini dengan cara di daur ulang. Saat ini cukup banyak pembuatan souvenir-souvenir yang lucu, unik dan menarik yang terbuat dari kardus dan kertas. Nah dengan tren itu peluang dalam usaha daur ulang kardus dan kertas ke dalam bentuk souvenir dapat menjadikan terobosan dan inovasi yang sangat menguntungkan.
d. Aktivitas tumbuhan
Kita ketahui di kampus banyak tumbuhan yang ditanam. Ini berpengaruh baik pada udara dan kerindangan. Tetapi, tumbuhan-tumbuhan ini dapat menghasilkan sampah, yaitu daun dan ranting kering yang jatuh berserakan. Namun, limbah ini sangat ramah lingkungan. Hanya saja apabila kuantitasnya yang berlebihan menjadikan tempat di sekitar dan di bawah tumbuhan itu menjadi kotor dan tidak sedap di pandang mata. Adapun cara pengolahan limbah ini sangat mudah. Pertama dengan cara komposting, boleh menggunakan pengomposan dengan anaerobik atau piramida. Pengomposan dengan anaerobik adalah pengomposan dengan menggunakan tabung atau drum sebagai tempatnya. Tabung atau drum, diberi lubang kanan dan kiri untuk saluran pipa. Kemudian pada tutupnya diberi satu lubang untuk pipa juga. Ketiga lubang itu harus terhubung satu sama lain dengan saluran pipa. Daun yang kering dimasukkan ke dalam drum tadi dan dibiarkan hingga daun menjadi pupuk. Apabila pengomposan menggunakan piramida, maka tempat untuk komposting harus dibuat terlebih dahulu. Piramida dibuat dari susunan kayu yang menyerupai piramid. Didalam piramida dimasukkan dedaunan dan dibiarkan. Apabila ingin hasilnya lebih cepat maka, dapat dibantu dengan membuat biostater untuk mempercepat perkembangan pengurai.
2. Limbah anorganik
Limbah anorganik terdiri dari dua kata yaitu limbah dan anorganik. Yang mana limbah adalah bahan sisa hasil aktivitas makhluk hidup. Sedangkan, anorganik adalah bahan buatan, biasanya dibuat oleh manusia dari bahan alami namun dalam pembuatannya sudah terkontaminasi dengan zat kimia atau tambahan-tambahan zat lain. Maka, dapat disimpulkan bahwa limbah anorganik adalah sisa hasil produksi atau kegiatan yang tidak dapat diuraikkan oleh proses biologi sebab sifatnya yang sangat solid. Limbah ini tidak mudah diuraikan bahkan terkadang tidak bisa diuraikan melalui proses yang alami yaitu seperti pelapukan. Limbah juga tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme, bakteri dan mikroba atau mudahnya disebut dengan pengurai. Limbah anorganik mempunyai sifat kimia yang sangat tinggi, sehingga zat yang terkandung dalam limbah anorganik tidak dapat mengendap kedalam tanah, dasar sungai, serta laut yang selanjutnya dapat memberi pengaruh buruk terhadap organisme yang hidup didalam tanah, dasar sungai serta laut tersebut.
a. Aktivitas industri tekstil
Aktivitas industri tekstil sangat berpengaruh sekali terhadap lingkungan. Industri tekstil ini menghasilkan limbah-limbah anorganik yang sangat sulit diuraikan. Ambil contoh cat warna untuk benang atau serat kain, kain perca dan air bekas cucian kain. Dampaknya dapat dirasakan juga dengan bau dari tekstil yang sangat menyengat. Adapun dampaknya terhadap tanah, dapat mengakibatkan rusaknya kualitas tanah. Dan dampak dari limbah industri tekstil ini juga dapat mencemari kualitas air di sungai apabila air bekas cat atau bekas mencuci kain ini langsung dialirkan ke sungai. Cara pengelolahannya adalah apabila limbah itu berbentuk cair, hendaknya lakukan proses filterisasi atau menetralkan air sebelum di buang ke sungai atau bahkan ke tanah. Sedangkan limbah yang berupa kain perca atau sisa kain, dapat dijadikan sebagai kerajinan atau suatu barang yang dapat dimanfaatkan dan digunakan. Contohnya dibuat keset, celemek, hiasan tambahan dan lain sebagainya agar lebih bermanfaat dan berguna.
b. Aktivitas rumah tangga
Rumah tangga menghasilkan limbah anorganik dari hasil kegiatan mencuci dan mandi. Yaitu bekas air sabun yang diperoleh dari deterjen dan sabun mandi bahkan sampo. Rumah tangga juga menghasilkan limbah yang berupa zat padat, contohnya kaleng, botol dan plastik. Yang itu semua sangat sulit pemrosesannya. Namun ada solusi dari masalah pemrosesan dalam mengatasi limbah anorganik ini. Limbah anorganik ini dapat di daur ulang dan dimanfaatkan. Contohnya kaleng susu yang di daur ilang menjadi celengan. Botol di daur ulang menjadi tempat pensil. Sebenarnya, apabila kita mau dan ingin menjadikan bahan bekas tadi menjadi barang atau alat yang memiliki nilai guna dan nilai harga, kita dapat mengkreasikannya atau menginovasikannya sehingga barang bekas tadi dapat memiliki harga dan nilai jual. Tidak hanya kita mampu menghasilkan limbah tersebut tetapi kita juga harus mampu menguranginya dengan cara mendaur ulang limbah-limbah tadi.
c. Aktivitas praktikum mahasiswa
Kegiatan praktikum mahasiswa biasanya menggunakan peralatan-peralatan serta bahan-bahan yang berasal bukan dari bahan alami. Ambil contoh oli, minyak, solar, cat, kabel dan lain sebagainya. Itu semua termasuk limbah anorganik yang bisa memberi dampak kepada manusia, hewan dan tumbuhan, bahkan tanah, udara serta tanah mengalami ketidakstabilan sebab dari kontaminasi zat-zat kimia. Ambil contoh kabel yang terbuat dari tembaga atau baja yang dilapisi oleh bahan elastis. Kabel ini sulit diuraikan secara biologi sebab sifatnya yang solid serta memiliki campuran zat-zat kimia. Cara penanggulannya yaitu dapat di daur ulang. Namun menggunakan alat berat. Atau dapat ditimbun kemudian di daur ulang dan diproses di pabrik pembuatnya.
3. Limbah bahan berbahaya dan beracun (B3)
Limbah berbahaya adalah bahan sisa hasil produksi atau kegiatan yang bersumber dari rumah tangga, industri, pertambangan dan lain sebagainya yang berupa padat, cair dan gas yang bersifat berbahaya dan beracun. Limbah berbahaya dan beracun biasanya disebut dengan B3 yaitu bahan berbahaya dan beracun. B3 memiliki karakteristik yaitu : mudah meledak, mudah terbakar, bersifat reaktif, menyebabkan infeksi, bersifat korosif, dan lain-lain sebagainya yang apabila diuji dengan toksikologi dapat diketahui dan dikategorikan ke dalam limbah B3.
a. Aktivitas praktikum mahasiswa
Kegiatan praktikum mahasiswa biasanya menggunakan peralatan-peralatan serta bahan-bahan yang berasal bukan dari bahan alami. Ambil contoh oli, minyak, solar, cat, kabel dan lain sebagainya. Itu semua merupakan limbah berbahaya dan beracun (B3) yang cukup memberi banyak dampak kerusakan terhadap lingkungan. Minyak, oli dan solar apabila terkena air dapat menimbulkan kontaminasi yang dapat mengurangi kualitas air. Sehingga air tidak dapat digunakan. Meskipun air yang sudah terkontaminasi dengan minyak, oli dan solar digunakan untuk menyiram bunga atau tanaman, itu berakibat tanaman akan menghisap zat kimia dalam minyak sehingga tanaman mengandung zat kimia serta pertumbuhan tanaman menjadi tidak sehat. Bahkan dapat menimbulkan tanaman menjadi kering atau mati. Cara penanggulangannya adalah dengan filterisasi atau penetralan air yang terkontaminasi dengan zat berbahaya dan beracun sebelum dibuang. Agar tidak menimbulkan pencemaran tanah maupun air.
b. Aktivitas pembangunan
Aktivitas pembangunan sangat sering dijumpai. Yang mengganggu dari aktivitas tersebut adalah suara yang dihasilkan serta debu dan bau juga terdapat dalam aktivitas tersebut. Bahan bangunan seperti semen, paku,  cat dan lain sebagainya itu merupakan limbah anorganik. Ambil contoh pengadukan atau pencampuran semen di atas tanah, itu meninggalkan bekas semen, yang mana dapat kering serta akan melapisi permukaan tanah. Sehingga tanah akas menjadi keras dan sulit ditanami. Cara penanggulangan dari pengolahan semen tersebut adalah dengan menggunakan wadah atau tempat khusus untuk mengaduk atau mencampur semen, sehingga semen tidak merusak tanah. Bisa saja langsung di dalam mesin pengaduk semen. Tanpa harus meletakkan campuran semen langsung di atas tanah. Sehingga tanah tetap terjaga kondisinya.
- Penggunaan AC di setiap ruangan
Meskipun penggunaannya yang dirasa sangat bermanfaat dan dampaknya tidak langsung dirasakan. Namun penggunaan AC di setiap ruangan juga mempengaruhi penipisan lapisan ozon. Karena dalam AC terdapat zat yaitu CFC. Pada tahun 1995, di Amerika Serikat. Penggunaan CFC telah dilarang, namun kenyataannya di dunia penggunaan AC telah menjadi hal pokok dalam kehidupan. Sehingga tidak dapat dihindari pemakaiannya. Cara untuk mengurangi penggunaan AC adalah salah satunya desain ruangan atau gedung. Gedung atau ruangan di desain sedemikian rupa agar sirkulasi udara dapat terjadi. Atau dapat menggunakan jendela yang lebar. Alternative nya adalah apabila dalam sebuah ruangan atau gedung digunakan dan terdapat objek, sebaiknya jendela dan tempat sirkulasi udara dibuka supaya angin dapat masuk dan udara berganti dan tidak pengab.

DAFTAR PUSTAKA
1. Yayat, 2015 Pengertian Limbah Organik dan Limbah Anorganik, laportadoradesuenos.blogspot.com Diakses Pada 2015
2. Habibullah Al Faruq, 2015 Limbah Organik Basah dan Limbah Organik Kering, www.habibullahurl.com Diakses Pada 2015 16:45
3. Abdul Muiz, 2015 Pengertian Limbah Organik, mazmuiz.blogspot.com Diakses Pada 2015
4. Rizqy Maulana, 2015 Pemanfaatan Limbah Organik dan Anorganik, sarapandulu.blogspot.com Diakses Pada 2015
5. Hanu, 2015 Limbah Organik Anorganik dan B3, astindoku.blogspot.com Diakses Pada 2015 13:14

Komentar

Postingan populer dari blog ini

QUARTER LIFE CRISIS

  Hai sobat, apa kabar? Semoga baik dan sehat selalu.  Jangan lupa kebahagiaan batin kalian itu penting banget. Yoot! Sekarang aku mau sedikit cerita tentang QLC.  Apa kalian tau tentang QLC? Ya, Quarter-Life Crisis.  QLC adalah suatu bentuk kecemasan, keraguan, ketidaksiapan menerima kegagalan hidup  dan mungkin sampai pada krisis keuangan dalam menghadapi masa yang akan datang.  Hal tersebut dipicu oleh pertanyaan dari dalam diri dimana pikiran kita membayangkan  kembali mengenai apa tujuan hidup kita sebenarnya? Apakah yang selama ini dijalani  sudah sesuai dengan yang diinginkan? Apa yang harus dipertimbangkan, secara realita  atau hal yang diimpikan?  QLC, biasanya dialami pada manusia di seperempat umur hidup yaitu sekitar  usia 20-30an. Pada fase ini, orang dengan usia tersebut, mengalami kegalauan  yang cukup lama bahkan depresi. Meski hal ini memiliki dampak negatif, namun QLC harus dilewati  dan diatasi dengan kritis sehingga memperoleh dampak yang positif. Efek yang tidak  d

PENYAKIT AKIBAT KECELAKAAN KERJA

  A.  Pengertian Penyakit Akibat Kerja atau dapat disingkat dengan PAK (Permennaker No. Per. 01/Men/1981) yaitu merupakan gangguan kesehatan baik jasmani maupun rohani yang ditimbulkan atau diperparah oleh aktivitas kerja bahkan kondisi lain yang berhubungan dengan pekerjaan dan bisa juga disebabkan oleh lingkungan kerja yang dapat berakibat cacat sebagian atau cacat total. Dimana cacat sebagian merupakan hilangnya atau tidak fungsinya sebagian anggota tubuh tenaga kerja untuk selama-lamanya. Sedangkan cacat total merupakan keadaan tenaga kerja yang tidak mampu bekerja sama sekali untuk selama-lamanya. Tetapi penyakit akibat kerja dalam hal yang paling sederhana adalah penyakit akibat kerja yaitu iritasi atau luka yang dapat disembuhkan dan hanya membekas namun dapat sembuh. Dalam hal lain pengertian penyakit akibat kerja dapat didefinisikan yaitu merupakan penyakit yang mempunyai penyebab yang spesifik atau asosiasi yang kuat dengan pekerjaan, pada umumnya terdiri dari satu agen penye

CARA MEMPEROLEH SKCK

CARA MENDAPATKAN SKCK PUNGGING Saya akan bercerita sedikit mengenai pengalaman saya dalam pembuatan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK). Sebelumnya, apasih yang dimaksud dengan SKCK? Orang biasanya juga menyebutnya sebagai SKKB yaitu Surat Keterangan Kelakuan Baik. Namun, sekarang telah berganti sebagai SKCK. Surat ini dikeluarkan oleh POLSEK atau POLRES dan biasanya digunakan untuk tanda bukti bahwa seseorang tidak pernah melakukan tindakan kriminal. Beberapa waktu lalu, untuk kali pertama saya mencoba membuat SKCK sebagai persyaratan dalam melamar pekerjaan. Pada dasarnya, SKCK diperlukan tidak hanya untuk melamar pekerjaan. Berikut kegunaan dari SKCK : 1.    Melamar Pekerjaan 2.    Mengurus Surat Pindah 3.    Persyaratan Menjadi Kader Suatu Partai Politik Dikarenakan, waktu itu saya sangat minim informasi dari orang-orang untuk cara membuat SKCK, maka saya putuskan untuk googling. Kemudian, saya mendapatkan pencerahan seperti apa saja berkas yang dibutuhkan dan bagaimana alur