Langsung ke konten utama

PENYAKIT AKIBAT KECELAKAAN KERJA

 

A. Pengertian

Penyakit Akibat Kerja atau dapat disingkat dengan PAK (Permennaker No. Per. 01/Men/1981) yaitu merupakan gangguan kesehatan baik jasmani maupun rohani yang ditimbulkan atau diperparah oleh aktivitas kerja bahkan kondisi lain yang berhubungan dengan pekerjaan dan bisa juga disebabkan oleh lingkungan kerja yang dapat berakibat cacat sebagian atau cacat total. Dimana cacat sebagian merupakan hilangnya atau tidak fungsinya sebagian anggota tubuh tenaga kerja untuk selama-lamanya. Sedangkan cacat total merupakan keadaan tenaga kerja yang tidak mampu bekerja sama sekali untuk selama-lamanya. Tetapi penyakit akibat kerja dalam hal yang paling sederhana adalah penyakit akibat kerja yaitu iritasi atau luka yang dapat disembuhkan dan hanya membekas namun dapat sembuh.

Dalam hal lain pengertian penyakit akibat kerja dapat didefinisikan yaitu merupakan penyakit yang mempunyai penyebab yang spesifik atau asosiasi yang kuat dengan pekerjaan, pada umumnya terdiri dari satu agen penyebab dan harus ada hubungan sebab akibat antara proses penyakit dan hazard di tempat kerja. Adapun faktor lingkungan kerja juga sangat berpengaruh dan berperan sebagai penyebab timbulnya penyakit akibat kerja.

Penyakit Akibat Hubungan Kerja atau dapat disingkat dengan PAHK dapat diartikan dan memiliki keterkaitan yang sangat luas dalam ruang lingkupnya. Menurut Komite Ahli WHO (1973) Penyakit Akibat Hubungan Kerja adalah penyakit dengan penyebab multifaktorial, dengan kemungkinan besar berhubungan dengan pekerjaan dan kondisi tempat kerja. Dimana dalam tempat kerja tersebut dapat memperberat, mempercepat terjadinya serta menyebabkan kekambuhan penyakit. Penyakit akibat kerja  umumnya berkaitan dengan faktor biologis, faktor kimia, factor ergonomic, faktor fisik, faktor psikologis.


B. Faktor Penyebab Penyakit Akibat Kerja

1. Golongan Fisik

Kebisingan yaitu suara keras dan tidak terkontrol sehingga terdengar gaduh dan tidak nyaman didengar serta diterima oleh panca indera yaitu telinga. Biasanya getaran akibat mesin dapat menyebabkan stress dan ketulian, hal ini biasanya didapati dari suara yang keras. Menyebab kan ketulian adalah karena apabila suara bising tersebut di dengar berulang kali dan secara berkala. Suara bising ini memiliki frekuensi yang tidak teratur dan menyebabkan kerja telinga menjadi tidak normal. Sedangkan suara bisingan yang kesar mampu mengakibatkan stress karena suara tersebut merangsang kerja otak untuk menangkap apa yang dimaksudkan oleh suara tersebut melalui telinga. Jika suara tersebut tidak dapat dipahami oleh otak maka akan mengakibatkan otak bekerja secara tak menentu dan mengakibatkan stress.

Pencahayaan juga dapat menimbulkan kecelakaan kerja yang nantinya menimbulkan penyakit kerja. Pencahayaan yang kurang di ruangan atau tempat kerja dapat menyebabkan gangguan penglihatan dan kecelakaan kerja.

Suhu atau temperature yang tinggi seperti kedinginan atau bahkan rendah yaitu kepanasan atau kegerahan di tempat kerja dapat mengakibatkan ketidaknyaman kerja sehingga mengurangi tingkat focus bekerja. Yang nantinya dapat menimbulkan kecelakaankerja dan akhirnya penyakit akibat kerja. Adapun contoh temperature atau suhu yang menyebabkan Hyperpireksi, Milliaria, heat Cramp, Heat Exhaustion, Heat Stroke.

Radiasi dapat ditimbulkan dari alat elektronik yang berteknologi tinggi serta alat–alat elektromagnetik. Dengan berkembangnya teknologi penggunaannya yang meningkat sangat pesat, maka jika tidak dikontrol dengan baik dapat membahayakan pekerja yang menangani. Adapun contoh radiasi sinar elektromagnetik yang dapat ditimbulkan yaitu infrared yang mampu menyebabkan katarak, ultraviolet menyebabkan konjungtivitis dan sinyal radioaktrif/alfa/beta/gama/X yang dapat menyebabkan gangguan terhadap sel tubuh manusia.

- Pengaruh dari ventilasi yang jelek (buruk) akan menimbulkan penyakit berasal dari bahan-bahan kimia, debu dari bahan isolasi, asap dari pengelasan, dan lain-lain. Pekerja akan menderita penyakit infeksi saluran pernapasan, keracunan, bahan kimia berbahaya, alergi kulit, mata dan lain-lain. Tetmperatur ruangan yang bertambah panas akan mengakibatkan cepat letih/lelah.

2. Golongan Kimiawi

Pekerja yang sering kali berhubungan atau berinteraksi langsung dengan bahan kimia dan obat-obatan seperti antibiotika dan solvent yang banyak digunakan dalam komponen antiseptic dan desinfektan dikenal sebagai zat yang paling karsinogen.

- Semua bahan kimia cepat atau lambat dapat memberi dampak negatif terhadap kesehatan. Adapun gangguan kesehatan yang paling sering ditemui yaitu Dermatosis adalah hubungan atau kontak akibat kerja yang pada umumnya disebabkan oleh iritasi atau alergi.

- Selain itu terdapat bahan toksik yang apabila tertelan, terhirup atau terserap melalui kulit dapat menyebabkan penyakit akut atau kronik atau bahkan kematian.

- Bahan korosif yang meliputi asam dan basa akan mengakibatkan kerusakan jaringan yang irreversible pada daerah yang terpapar.

Penyakit Silikosis disebabkan oleh pencemaran debu silika bebas, berupa SiO2, yang terhisap masuk ke dalam paru-paru dan kemudian mengendap. Debu silika bebas ini banyak terdapat di pabrik besi dan baja, keramik, pengecoran beton, bengkel yang mengerjakan besi (mengikir, menggerinda, dll). Selain dari itu, debu silika juga banyak terdapat di tempat di tempat penampang bijih besi, timah putih dan tambang batubara. Pemakaian batubara sebagai bahan bakar juga banyak menghasilkan debu silika bebas SiO2. Pada saat dibakar, debu silika akan keluar dan terdispersi ke udara bersama–sama dengan partikel lainnya, seperti debu alumina, oksida besi dan karbon dalam bentuk abu. Silikosis adalah suatu penyakit saluran pernafasan akibat menghirup debu silika, yang menyebabkan peradangan dan pembentukan jaringan parut pada paru-paru. Debu silika yang masuk ke dalam paru-paru akan mengalami masa inkubasi sekitar 2 sampai 4 tahun. Masa inkubasi ini akan lebih pendek, atau gejala penyakit silikosis akan segera tampak, apabila konsentrasi silika di udara cukup tinggi dan terhisap ke paru-paru dalam jumlah banyak.

Untuk lebih detail dan rinci dapat diidentifikasi sebagai berikut :

  • Asal : bahan baku,  bahan tambahan, hasil produksi, sisa produksi
  • Bentuk : zat padat, cair, gas dan uap maupun partikel.
  • Cara masuk ke tubuh : dapat melalui saluran pernafasan, saluran pencernaan, kulit dan mukosa dimana cara masukknya dapat secara akut dan secara kronis
  • Efek terhadap tubuh : iritasi, alergi, korosif, Asphyxia, keracunan sistemik, kanker,   kerusakan/kelainan janin, pneumoconiosis, efek bius (narkose), pengaruh genetic
3. Golongan Biologis

Faktor ini berasal dari lingkungan kerja yang berhubungan atau berinteraksi dengan pelayanan kesehatan. Penyakit ini ditimbulkan atau berasal dari pasien yang terjangkit virus dikarenakan adanya kuman-kuman seperti kuman pyogenic, bacilli, coli dan staphtlococci serta benda-benda yang terkontaminasi atau bahkan udara oleh virus atau bakteri. Virus yang menyebar melalui kontak dengan darah dan sekreta ambil contoh misalnya HIV dan Hepatitis B yang dapat menginfeksi pekerja hanya akibat kecelakaan kecil dipekerjaan, misalnya karena tergores atau tertusuk jarum yang terkontaminasi virus tersebut.

Sehingga angka kejadian infeksi nosokomial di unit pelayanan kesehatan cukup tinggi. Infeksi nosokomia beresiko tinggi menyerang seseorang yang bekerja pada bidang pelayanan kesehatan. Sebagai contoh 2-3 kali dokter atau petugas rumah sakit sangat rentan terinfeksi virus ini, dibanding dokter swasta ataupun dokter praktek dan bagi petugas Kebersihan menangani limbah yang infeksius senantiasa kontak dengan bahan yang tercemar kuman patogen, debu beracun mempunyai peluang terkena infeksi.

Bakteri :

Bakteri merupakan salah satu penyebab timbulnya penyakit akibat kesehatan dan sanitasi yang buruk serta makanan yang tidak dimasak dan tidak dipersiapkan dengan baik ditambah lagi  kontak dengan hewan atau orang yang terinfeksi penyakit. Bakteri sendiri mempunyai tiga bentuk dasar yaitu bulat, lengkung dan batang. Contoh penyakit yang diakibatkan oleh bakteri adalah anthrax, tbc, lepra, tetanus, thypoid, cholera, dan sebagainya.

Bakteri coli dapat menyebabkan keracunan makanan yang biasanya bakteri ini masuk pada makanan yang sudah busuk atau makanan yang mengandung pengawet. Makanan tersebut umumnya telah kedaluarsa dan tercemar serta terkontaminasi dengan zat-zat lain yang berbahaya bagi kesehatan tubuh maka dari itu dikarenakan proses pengolahan atau pemasakan yang tidak bersih mampu menyebabkan masuknya bakteri ke dalam tubuh untuk berproduksi dan mencemari tubuh. Bakteri yang masuk ke dalam makanan itu tidak langsung bereaksi, namun setelah habis dimakannya biasanya bakteri mulai bereaksi setelah beberapa jam. Tetapi, tergantung kondisi tubuh.

Bakteri menyerang saluran pencernaan apabila korban tidak segera mendapatkan pertolongan bisa saja menyebabkan kematian. Bahkan bakteri biasanya menyerang pekerja yang makan makanan yang di buat dari usaha katering. Gejala yang ditimbulkan seperti mual, muntah-muntah dan buang air besar terus menerus. Oleh karena itu untuk mengantisipasi penyakit ini bisa dilakukan dengan cara memberikan pembinaan meliputi tata cara pengolahan makanan yang benar kepada pengusaha catering khususnya yang melayani pesanan sejumlah perusahaan.

Virus :

Virus tidak mampu bereplikasi, untuk itu virus harus menginfeksi sel inangnya. Virus mempunyai ukuran yang sangat kecil antara 16 - 300 nano meter. Ambil contoh penyakit yang diakibatkan oleh virus yaitu influenza, varicella, hepatitis, HIV, dan sebagainya. Nah, dalam pembahasan akan dijelaskan lebih lanjut mengenai AIDS. AIDS adalah kumpulan gejala penyakit yang timbul akibat menurunnya daya kekebalan tubuh. Berkaitan dengan bidang kerja, jenis pekerjaan yang dapat memungkinkan pekerja tersebut dapat tertular oleh HIV/AIDS yaitu pekerja medis dan petugas pembersih limbah medis.

Penyakit ini memiliki gejala mayor, berat badan menurun lebih dari 10% dalam 1 bulan, diare kronis lebih dari satu bulan, demam berkepanjangan lebih dari 1 sampai 11 bulan, penurunan kesadaran dan gangguan neurologist. Sedangkan untuk gejala minor yaitu batuk menetap lebih dari 1 bulan,dan terjadi pembesaran kelenjar linpa. Virus HIV dapat menginfeksi pekerja hanya akibat kecelakaan kecil dipekerjaan, misalnya saja karena tergores atau tertusuk jarum yang terkontaminasi virus. Untuk mencegah penularan HIV pada pekerja medis dan pekerja pembersih sampah medis sebaiknya memakai APD yaitu Alat Pelindung Diri yang sesuai untuk menghindari terjadinya goresan benda-benda atau sampah medis yang terinfeksi virus.

Jamur :

Jamur dapat berupa sel tunggal atau koloni, tetapi berbentuk lebih komplek karena berupa multisel. Jamur mengambil makanan dan nutrisi dari jaringan yang mati dan hidup dari organisme atau hewan lain. Penyakit jamur sering diderita pekerja di tempat kerja yang lembab dan basah atau terlalu banyak merendam tangan dan kaki di air misalnya tukang cuci, sporotrichosis dan histoplasmosis. Mereka adalah salah satu contoh penyakit akibat kerja yang di sebabkan jamur. Seperti jamur candida albicanss yang biasanya tumbuh di tempat-tempat yang kadar gulanya tinggi sehingga pekerja di perusahaan roti atau pembuat manisan sering menimbulkan infeksi yang disebabkan oleh jamur tersebut.

Keracunan nycotoxins yang merupakan hasil dari metabolisme jamur aspergillus flavus dan aspergillus parasiticus yang mengkontaminasi hasil pertanian seperti kacang tanah, jagung, gandum, kacang kedelai, ubi jalar dan sebagainya yang bersifat kasinogen terhadap hati (kanker hati), thermophilic fungi, trichoderma viride, phoma sp dan lain-lain yang terdapat pada ruangan perkantoran yang menggunakan pendingin udara tanpa ventilasi alami akan menimbulkan sick building syndrome ( SBS ) berupa gangguan yang tidak spesifik berupa iritasi pada mata, hidung, tenggorokan dan saluran nafas bagian bawah, reaksi kulit, kepenatan, pusing atau sakit kepala, dan Building Related Illeness (BRI), yaitu gangguan yang spesifik berupa legionnaire, asma, dermatitis dll.

Cacing :

Jenis cacing yang berbahaya terutama bagi pekerja tambang  dan perkebunan adalah ancylostomiasis yang disebab ancylostoma duodenale, cacing-cacing tersebut masuk melalui pori-pori kaki dan mengisap darah, sehingga pekerja yang terserang cacing ini menyebabkan anemi.

4. Golongan Fisiologis

Fisiologis atau dapat disebut dengan istilah lain yaitu Ergonomi adalah merupakan sebagai ilmu, teknologi dan seni yang berupaya menyerasikan alat, cara, proses dan lingkungan kerja terhadap kemampuan, kebolehan dan batasan manusia untuk terwujudnya kondisi dan lingkungan kerja yang sehat, aman, nyaman dan tercapai efisiensi yang setinggi-tingginya. Pendekatan ergonomi bersifat konseptual dan kuratif. Dilihat secara umum kedua pendekatan tersebut dikenal sebagai To fit the Job to the Man and to fit the Man to the Job. Disebabkan oleh kesalahan-kesalahan konstruksi mesin, sikap badan kurang baik, salah cara melakukan pekerjaan dan lain-lain yang semuanya menimbulkan kelelahan fisik, bahkan lambat laun perubahan fisik tubuh pekerja.

Nyeri Pinggang

Sebagian besar pekerja melakukan pekerjaannya atau bekerja dalam posisi yang kurang ergonomis, ambil contoh tenaga operator peralatan, disebabkan peralatan yang digunakan pada umumnya barang impor yang disainnya tidak sesuai dengan ukuran pekerja Indonesia. Maka, posisi kerja yang salah dan dipaksakan dapat menyebabkan mudah lelah sehingga kerja menjadi kurang efisien dan dalam jangka panjang dapat menyebakan gangguan fisiologis dengan keluhan yang paling sering adalah nyeri pinggang.

Myalgia

Atau disebut juga nyeri otot merupakan gejala dari banyak penyakit dan gangguan pada tubuh. Penyebab umum myalgia adalah penggunaan otot yang salah atau otot yang terlalu tegang.Myalgia yang terjadi tanpa riwayat trauma mungkin disebabkan oleh infeksi virus. Myalgia yang berlangsung dalam waktu yang lama menunjukkan myopati metabolik, defisiensi nutrisi atau sindrom fatigue kronik.

Osteoartritis (OA)

Merupakan penyakit sendi yang karakteristiknya terjadinya penipisan rawan sendi secara progresif, disertai dengan pembentukan tulang baru pada trabekula subcondral dan terbentuknya rawan sendi dan tulang baru pada tepi sendi (osteofit).

Osteomalasia

Adalah penyakit metabolisme tulang yang dikarakteristikkan oleh kurangnya mineral dari tulang (menyerupai penyakit yang menyerang anak-anak yang disebut rickets) pada orang dewasa, osteomalasia berlangsung kronis dan terjadi deformitas skeletal, terjadi tidak separah dengan yang menyerang anak-anak karena pada orang dewasa pertumbuhan tulang sudah lengkap (komplit). .( Smeltzer. 2001: 2339 ).

5. Golongan Psikososial

- Pelayanan kesehatan sering kali bersifat emergency dan menyangkut hidup mati seseorang. Oleh karena itu pekerja di laboratorium atau unit kesehatan di tuntut untuk memberikan pelayanan yang tepat dan cepat disertai dengan kewibawaan dan keramahan-tamahan. Ini cukup sulit bagi para pekerja, sebab dalam dunianya mereka juga memiliki kehidupan yang terkadang memiliki masalah sangat rumit. Namun, saat bekerja mereka diwajibkan untuk melupakan masalahnya sejenak dan bersikap ramah kepada orang lain, meskipun terkadang orang lain mampu berbuat sangat menjengkelkan dan mengesalkan.

- Pekerjaan pada unit-unit tertentu yang sangat monoton mampu mengakibatkan gangguan psikososial yang sangat berdampak pada kinerja, baik itu dirasakan secara sadar atau tak sadar.

- Hubungan kerja yang kurang serasi antara pimpinan dan bawahan atau sesama teman kerja mengakibatkan pekerjaan jadi sangat kacau. Ini diakibatkan pekerjaan yang dilakukan tidak didasari dengan keikhlasan. Sehingga menuntun para pekerja untuk mengambil keuntungan atau merugikan sebelah pihak. Yang apabila diteruskan, maka akan mengakibatkan kecemburuan social dan berdampak pada kecelakaan kerja yang disengaja dan nantinya dapat menimbulkan penyakit kerja.

- Beban mental karena menjadi panutan bagi mitra kerja di sektor formal ataupun informal. Dapat memberi respon buruk bagi kesehatan tubuh dan mampu mengakibatkan penyakit kerja yang berupa pikiran kurang bisa terkontrol dan terkadang berdampak pada emosi yang meninggi dan tidak terkendali.


C. Upaya Pencegahan Penyakit Akibat Kerja

1. Pemeriksaan Kesehatan Berkala.

2. Pemeriksaan Kesehatan Khusus.

3. Pelayanan Kesehatan.

4. Penyediaan Sarana dan Prasarana serta perbaikan tempat kerja yang lebih aman, sehat dan ergonomis.

5. Seluruh pekerja harus mendapat pelatihan dasar tentang kebersihan, epidemilogi dan desinfeksi.

6. Sebelum bekerja dilakukan pemeriksaan kesehatan untuk memastikan dalam keadaan sehat badan, punya cukup kekebalan alami untuk bekerja dengan bahan infeksius, dan dilakukan imunisasi.

7. Melakukan pekerjaan laboratorium dengan praktek yang

8. Menggunakan desinfektan yang sesuai dan cara penggunaan yang benar.

9. Sterilisasi dan desinfeksi terhadap tempat, peralatan, sisa bahan infeksius dan spesimen secara benar

10. Pengelolaan limbah infeksius dengan benar

11. Menggunakan kabinet keamanan biologis yang sesuai.

12. Kebersihan diri dari petugas.

13. Material safety data sheet (MSDS) dari seluruh bahan kimia yang ada untuk diketahui oleh seluruh petugas laboratorium.

14. Menggunakan karet isap (rubber bulb) atau alat vakum untuk mencegah tertelannya bahan kimia dan terhirupnya aerosol.

15. Menggunakan alat pelindung diri (pelindung mata, sarung tangan, celemek, jas laboratorium) dengan benar.

16. Hindari penggunaan lensa kontak, karena dapat melekat antara mata dan lensa.

17. Menggunakan alat pelindung pernafasan dengan benar.

18. Pengendalian cahaya di ruang laboratorium.

19. Pengaturan ventilasi dan penyediaan air minum yang cukup memadai.

20. Menurunkan getaran dengan bantalan anti vibrasi

21. Pengaturan jadwal kerja yang sesuai.

22. Pelindung mata untuk sinar laser

23. Pertama-tama ketahui semua jenis bahan kimia yang terdapat di lingkungan pekerjaan, mana yang berbahaya dan mana yang tidak.

24. Membersihkan diri setelah selesai bekerja.

25. Lakukan pengendalian cahaya diruangan yang kurang terang

26. Lakukan pengaturan ventilasi udara dan selalu siap sedia air minum yang cukup

27. Meminimalisir getaran dengan menggunakan bantalan anti vibrasi (anti getaran)

28. Atur jadwal kerja yang sesuai

29. Menggunakan pelindung mata dari bahaya cahay laser

30. Gunakan filter untuk mikroskop


D. Cara Deteksi Penyakit Akibat Kerja

1. Monitoring Kesehatan Tenaga Kerja

2. Riwayat penyakit

3. Pemeriksaan klinik

4. Pemeriksaan laboratories

5. Pemeriksaan Rontgen

6. Hubungan antara bekerja dan tidak bekerja dengan gejala penyakit.

7. Monitoring Lingkungan Kerja

8. Pemantauan personil (diukur dekat masuknya kontaminan)

9. Pemantauan lingkungan kerja

10. Pemantauan biologic

11. Tujuan Pemantauan Lingkungan Kerja

12. Mengendalikan faktor lingkungan kerja

13. Pemeriksaan berkala terhadap tingkat pemaparan lingkungan kerja

14. Identifikasi potensi bahaya

15. Memantau tingkat pemaparan pekerja terhadap bahan berbahaya

16. Mengevaluasi efektivitas upaya-upaya pengendalian

17. Menjaga tempat kerja tetap aman dan sehat.


E. Tata Cara Pelaporan Penyakit Akibat Kerja

Permennaker No. Per. 01/Men/1981 tentang Kewajiban Melapor PAK

Pasal 2 (a) : Pengurus dan badan yang ditunjuk wajib melaporkan secara tertulis kepada Kantor Bina Lindung Tenaga Kerja setempat.

Pasal 3 (a) : Laporan dilakukan dalam waktu paling lama 2 kali 24 jam setelah penyakit dibuat diagnosa.

Kepmannaker No. Kepts. 333/Men/1989 tentang Diagnosa dan Pelaporan PAK

Pasal 3 (3) : Setelah ditegakkan diagnosis PAK oleh dokter pemriksa maka wajib membuat laporan medik.

Pasal 4 (a) : PAK harus dilaporkan oleh pengurus tempat kerja yang bersangkutan selambat-lambatnya 2 kali 24 jam kepada Kanwil Depnaker melalui Kantor Depnaker.

Pasal 4 (b) : Untuk melaporkan PAK harus menggunakan bentuk B2/F5, B3/F6, B8/F7

 

F. Daftar Pustaka

Oktober 2013. Penyakit akibat kerja. http://sistemmanajemenkeselamatankerja.blogspot.co.id (Diakses pada 24 November 2015)

https://arrester.wordpress.com/tag/penyakit-akibat-kerja/

http://manfaat.co/penyakit-akibat-kerja.html

April 2014. Penyakit akibat kerja. http://newssafety.blogspot.co.id. (Diakses pada 24 November 2015)

Desember 2010. Faktor-faktor penyebab penyakit akibat. http://k3-community.blogspot.co.id (Diakses pada 24 November 2015)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

QUARTER LIFE CRISIS

  Hai sobat, apa kabar? Semoga baik dan sehat selalu.  Jangan lupa kebahagiaan batin kalian itu penting banget. Yoot! Sekarang aku mau sedikit cerita tentang QLC.  Apa kalian tau tentang QLC? Ya, Quarter-Life Crisis.  QLC adalah suatu bentuk kecemasan, keraguan, ketidaksiapan menerima kegagalan hidup  dan mungkin sampai pada krisis keuangan dalam menghadapi masa yang akan datang.  Hal tersebut dipicu oleh pertanyaan dari dalam diri dimana pikiran kita membayangkan  kembali mengenai apa tujuan hidup kita sebenarnya? Apakah yang selama ini dijalani  sudah sesuai dengan yang diinginkan? Apa yang harus dipertimbangkan, secara realita  atau hal yang diimpikan?  QLC, biasanya dialami pada manusia di seperempat umur hidup yaitu sekitar  usia 20-30an. Pada fase ini, orang dengan usia tersebut, mengalami kegalauan  yang cukup lama bahkan depresi. Meski hal ini memiliki dampak negatif, namun QLC harus dilewati  dan diatasi dengan kritis sehingga memperoleh dampak yang positif. Efek yang tidak  d

CARA MEMPEROLEH SKCK

CARA MENDAPATKAN SKCK PUNGGING Saya akan bercerita sedikit mengenai pengalaman saya dalam pembuatan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK). Sebelumnya, apasih yang dimaksud dengan SKCK? Orang biasanya juga menyebutnya sebagai SKKB yaitu Surat Keterangan Kelakuan Baik. Namun, sekarang telah berganti sebagai SKCK. Surat ini dikeluarkan oleh POLSEK atau POLRES dan biasanya digunakan untuk tanda bukti bahwa seseorang tidak pernah melakukan tindakan kriminal. Beberapa waktu lalu, untuk kali pertama saya mencoba membuat SKCK sebagai persyaratan dalam melamar pekerjaan. Pada dasarnya, SKCK diperlukan tidak hanya untuk melamar pekerjaan. Berikut kegunaan dari SKCK : 1.    Melamar Pekerjaan 2.    Mengurus Surat Pindah 3.    Persyaratan Menjadi Kader Suatu Partai Politik Dikarenakan, waktu itu saya sangat minim informasi dari orang-orang untuk cara membuat SKCK, maka saya putuskan untuk googling. Kemudian, saya mendapatkan pencerahan seperti apa saja berkas yang dibutuhkan dan bagaimana alur